Kamis, 08 April 2010

berhenti berharap (note monika nanda)

Mungkin kamu lupa, tapi aku tidak. Bahwa hari itu tidak pernah menjadi hari biasa untukku. Kita bertemu direncanakan, bukan kebetulan. Direncanakan sedemikian rupa hingga aku tanpa sadar, tidak lagi berpaling. Kita tidak pernah saling tahu sebelumnya. Kamu dengan duniamu, aku dengan duniaku. Namun entah di sisi mana dunia kita bersinggungan.
Kita mengenal satu sama lain dengan cara yang aneh, cara yang kaku.
Aku tidak tahu bagaimana aku di matamu. Tapi beginilah kamu di mataku. Aku suka caramu berjalan, caramu tersenyum, caramu tertawa, bahkan caramu berbicara. Aku suka jika kamu bercerita dan sinar matamu ikut bercerita. Aku suka semua yang ada di dirimu, kecuali satu hal.
Satu - satunya hal yang tidak aku sukai darimu adalah melihat sosokmu dari belakang berjalan menjauh.

Tapi kenyataannya tidak seindah itu. Duniamu tidak hanya bersinggungan dengan duniaku, tapi juga dengan dunianya. Kamu dan dia tidak hanya bersinggungan, melainkan menyatu. Kamu dan dia. Seiring. Seirama, meskipun belum terikat antara satu sama lain.

Pada akhirnya aku memutuskan untuk melupakan. Untuk menjauh perlahan dari kamu, dia, dan dunia kalian. Meninggalkan kamu berbahagia dengan pilihanmu.

Aku mulai mencoba mengerti. Mungkin aku tahu segalanya tentangmu. Tapi satu hal yang aku tidak pernah tahu, yaitu hatimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar